Sebuah Pedoman & Petunjuk Manusia Ke Jalan Yang Benar Berkenaan dengan upaya seorang muslim menapaki jalan yang lurus, seorang ulama asal Malabar, India, bernama Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz bin Zainuddin al-Malibari menyusun sebuah kitab sebagai tuntunan menuju jalan yang lurus tersebut. Nama Kitabnya, “Irsyadul Ibad Ila Sabili al-Rasyad” (Petunjuk Bagi Seorang Hamba Menuju Jalan yang Lurus), sebuah kitab ini berisi masalah fiqih, nasehat juga hikayat.
Syekh Zainuddin mengawali mukaddimah dalam kitab “Irsyadul ‘Ibad” ini dengan mengajak setiap Muslim untuk meluruskan niat perbuatan. Mengutip hadits yang diriwayatkan Bukhari-Muslim dari Umar bin Khattab RA, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya, tiap amal perbuatan itu tergantung pada niat Seseorang akan mendapatkan bagiannya seperti yang diniatkannya. Bila dirinya niat hijrah karena taat pada Allah dan Rasul-Nya, hijrah itu benar-benar kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan, siapa yang niat hijrah untuk keuntungan dunia atau wanita yang akan dikawininya, hijrahnya terhenti pada apa yang ia hijrah karenanya.” (HR Bukhari Muslim) Tak jauh berbeda dengan Kitab-kitab fikih yang disusun para ulama dan shalafush saleh, kitab yang disusun oleh Syekh Zainuddin Al-Malibari ini juga menitikberatkan pada masalah fikih.
Namun, bila ulama lainnya memulai pembahasan dari cara bersuci (thaharah), Syekh Zainuddin Al-Malibari mengawalinya dengan pembahasan tentang iman (beriman kepada Allah SWT).
Tujuannya agar setiap Muslim bisa mengingatkan dirinya sendiri tentang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT. Dikutipnya sebuah riwayat, bahwa ketika Rasulullah SAW sedang mengajarkan ilmu dan ayat-ayat Alquran pada para sahabatnya, tiba-tiba datanglah Malaikat Jibril menanyakan makna Iman, Islam, dan ihsan. Nabi SAW menjelaskan, bahwa iman itu adalah percaya kepada Allah yang tertanam dalam hati, kemudian diungkapkan dengan perkataan (lisan), dan dilaksanakan dengan amal perbuatan.
Sedangkan, makna Islam, jelas Rasul, adalah mengucapkan dua kalimat syahadat, mengerjakan shalat, puasa, zakat, dan melaksanakan haji bila mampu, sedangkan makna ihsan adalah menyembah Allah SWT dengan sebenar-benarnya seolah-olah kita sedang melihat-Nya dan apabila kita tidak melihat-Nya, yakinlah bahwa Allah SWT melihat dan mengetahui setiap gerak-gerik makhluk-Nya.
Judul Asli: Irsyadul Ibad Ila Syabilar Rasyad
Penulis: Syeikh Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari
Dimensi: Hardcover 15 x 22 cm
ISBN/ISSN : 978-602-95091-4-4
Bahasa : Arab,bahasa Indonesia